Ejaan dalam
bahasa tulis. Di dalamnya berisi kaidah yang mengatur; a) bagaimana
menggambarkan lambang-lambang bunyi ujaran, dan b) bagaimana hubungan antar
lambang-lambang itu baik pemisahan atau penggabungan dalam suatu bahasa. Secara
teknis ejaan dimaksud sebagai cara penulisan huruf, penulisan kata, penulisan
kalimat, dan penulisan tanda-tanda baca atau pungtuasi.
Ejaan yang pernah dirumuskan untuk kepentingan tulis menulis di Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Ejaan van Ophuysen (1901)
2. Ejaan Soewandi (1947)
3. Ejaan Pembaharuan (1957)
4. Ejaan Melayu-Indonesia /Melindo (1959)
5. Ejaan Lembaga Bahasa dan Kesusastraan / LBK (1966)
6. Ejaan yang Disempurnakan (17 Agustus 1972)
Sumber : http://pinxculusi.blogspot.com/2009/07/materi-bahasa-indonesia-untuk-perguruan.html?zx=69cdbf673bada516
Ejaan yang pernah dirumuskan untuk kepentingan tulis menulis di Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Ejaan van Ophuysen (1901)
2. Ejaan Soewandi (1947)
3. Ejaan Pembaharuan (1957)
4. Ejaan Melayu-Indonesia /Melindo (1959)
5. Ejaan Lembaga Bahasa dan Kesusastraan / LBK (1966)
6. Ejaan yang Disempurnakan (17 Agustus 1972)
Sumber : http://pinxculusi.blogspot.com/2009/07/materi-bahasa-indonesia-untuk-perguruan.html?zx=69cdbf673bada516
Tidak ada komentar:
Posting Komentar