Senin, 29 Oktober 2012

Kerelaan...


Rela kini kau telah sendiri
Namun masih begitu, jelas terlihat rasa cintamu untuknya
Tergambar jelas puing-puing dan guratan batin yang tersisa
Menandakan kau masih segitu mencintainya
Jujur, hatiku sangat nelangsa
Semuanya bagai petaka datang menjelma
Merobek dan mencabik-cabik seluruh hatiku
Memotong dan menguliti seluruh jiwaku
Sakit, perih, terluka, itu yang kurasa
Namun, semua itu masih bisa ku terima
Hatiku kan jauh lebih terluka, bila kau terluka
Kau yang terpenjara dalam duka
Kau yang terbelenggu dalam luka
Dan kau yang merenung dalam nestapa
Sungguh, aku akan lebih rela jika kau kembali bersamanya
Daripada harus terus melihatmu meratapi cintanya diiringi dengan air mata
Sungguh aku tak sanggup menyaksikan keterpurukan dirinya
Biarlah semuanya ini terjadi
Merestui kau dengannya untuk kembali
Meski itu berarti harus ku kubur harapanku lagi
Namun, aku akan coba terima semua ini
Memetik dan mengambil hikmah sebagai penguat tekad hati
Bahwa sesungguhnya cinta yang sebenarnya adalah cinta yang didasarkan atas kerelaan,
kerelaan melihatnya bahagia
mesti bukan aku yang bersamanya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar