Rabu, 19 Oktober 2011

Bulan, Bintang yang saling melengkapi


Jika senja tiba, ketika sang mentari kembali ke peradabannya ,dengan sigap bulan dan bintang yang menggantikan posisinya menyinari alam dikegelapan malam.
Bulan dan bintang selalu setia, saling melengkapi dan saling membutuhkan seperti pada halnya manusia yang selalu membutuhkan keluarga dan Allah.
Di saat langit mendung, bintang tak tampak dan bulan pun hanya sendiri di atas menerangi alam dan seketika itu pula hujan turun yang seakan menandakan bulan yang kehilangan bintang. Seperti halnya manusia, kita diciptakan Allah dengan keindahan dan potensi yang kita punya, kita juga punya keluarga yang selalu ada setia untuk kita ,kita dan keluarga bagaikan filosofi bulan dan bintang. Orang tua tidak akan membiarkan anaknya dalam keadaan yang sulit, mereka selalu berusaha untuk mewujudkan semua yang dipinta anaknya, orang tua tidak akan acuh ketika melihat anaknya lesuh. Dan seorang anak akan selalu berjuang untuk membuat senyum bangga yang akan tersungging dari bibir orang tuanya, seorang anak selalu berusaha agar tidak mencoreng dan merusak nama baik orang tuanya hanya karena ulah dan perbuatan yang diluar kontrol sadar. Karena anak dan orang tua selayaknya bulan dan bintang , setia bersama, saling memberikan keindahan dan kebahagiaan, bukan hanya untuk sendiri, melainkan untuk orang-orang disekitar seperti halnya bulan dan bintang yang memancarkan cahaya indahnya untuk seluruh isi alam jagat raya ini. Begitu pula disaat salah satu cahaya terang yang selalu setia dan bersama hilang dan tak nampak akan ada perubahan yang sangat luar biasa yang kita rasakan. Orang tua dan anak bagaikan filosofi bulan bintang yang akan memancarkan cahaya indah dan paling bersinar jika bersama dan akan menumbuhkan benteng yang membuat sekat dan sedikit terhalang jika salah satunya tiada. Jadi Bulang dan Bintang itu saling melengkapi satu sama lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar