Rabu, 09 Januari 2013

MENGIKAT SENJA



 Tetes embun telah pergi melaju
Yang tersisa hanya segeromol putri malu
Putri malu yang kian terlihat semakin malu
Menguncup serempak menyambut jingga
                Pun seperti mawar
                Ada kalanya kuncup, mekar dan berguguran
                Pun seperti manusia
                Ada kalanya balita, remaja,dewasa dan keabadian
                Terus berputar melingkar
                Menjadikan tanda bahwa jam dinding masih berdetak dalam diam
Tak terlalu silau
Tak terasa panas
Ini hanyalah urusan hati
Walau mendung lagi gerimis
Ini tetap urusan hati
                Meski senja kian tak pasti
                Tapi inilah keniscayaan
                Siluet itu kan tetap terjadi
                Bukan tentang kepergian
                Namun ini tentang keabadian
Tentang kumpulan senja yang ku ikat
Sebagai buket senja yang pernah kita rangkai bersama
Arti ketulusan, walau kita tau kita sudah saling berpisah..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar