Judul Buku : Bukan Salah Bintang Jatuh
Pengarang : Aisha Yuliana
Desain & ilustrasi cover : Dzi Gandara
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : Juni 2012
Tebal : 224 + x halaman 20 cm
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : Juni 2012
Tebal : 224 + x halaman 20 cm
Sinopsis :
Sahabatku bilang kalau kita melihat bintang jatuh dan mengucapkan
permohonan, maka permohonan kita akan terkabul. Saat kebetulan melihat bintang
jatuh, aku berniat membuktikannya, dan mengucapkan keinginanku : “Sebuah
keluarga untukku...” Dan pada malam sesudahnya,saat bintang jatuh terlihat
lagi, aku mengucapkan : “Pacar keren tapi baik hati...”
Punya mama seorang artis ternyata ngga menjamin Melly hidup bahagia.
Terutama ketika mamanya meninggal karena depresi dan overdosis. Karena tinggal
sebatang kara, Melly pindah ke Surabaya, ke rumah sahabat mamanya, om Wira.
Semula Melly tidak betah tinggal disana, apalagi Rio, anak tiri om Wira, sangat
cuek pada Melly. Tapi penampilan luar kadang menipu. Rio sebenarnya menaruh
hati pada Melly, sayangnya Melly terlanjur suka pada Josh, cowok idola
disekolah. Dan disaat Melly menyadari bahwa Rio cowok yang baik, Rio malah
menjauhi Melly. Permohonan Melly untuk punya keluarga baru telah terwujud.
Apakah permohonannya untuk punya pacar keren tapi baik hati akan terwujud juga?
Ringkasan :
Novel ini menceritakan tentang
sebuah keinginan akan terwujud dengan memohon pada bintang jatuh. Mungkin
sebagian orang ada yang percaya tapi sebagian lagi mungkin tidak
mempercayainya. Melly, adalah salah satu cewek yang menganggap bahwa itu adalah
mitos. Berbeda dengan sahabatnya yang bernama Citra, Citra percaya pada mitos
itu karena ia pernah meminta keinginan pada saat bintang jatuh. Citra adalah
sahabat Melly sewaktu SMP dan sekarang mereka bersekolah di SMA yang sama pula.
Di SMA, Citra dan Melly bertemu dengan Raya dan Nadya yang kini menjadi
sahabatnya juga. Melly mempunyai pacar bernama Doni, yang sudah dipacarinya
sejak SMP. Suatu saat Citra mengatakan sesuatu kepada Melly, “Cobalah berpikir
tentang keinginan besar yang belum terwujud dalam hidupmu dan yakinilah kamu
akan menyadari kebenaran kata-kataku”. Kata-kata itu selalu membayang-bayangi
Melly. Saat itu juga Melly mulai berpikir keinginan apa yang belum ia capai
selama ini yang tak lain Melly ingin bersama terus dengan Mamahnya. Mamah Melly
yang seorang artis terkenal membuat Melly dan mamahnya jarang bertemu dirumah
bahkan jarang ngobrol seperti layaknya keluarga yang utuh. Mamahnya selalu
tidak punya waktu untuk memperhatikan Melly. Tetapi ada bik Ijah yang selalu
menemani Melly ketika di rumah. Melly juga menganggap kalau bi Ijah itu seperti
ibu kandungnya bukan pembantu dirumahnya karena bik Ijah selalu menghibur
Melly. Suatu ketika dihari minggu, mamah Melly mengajak Melly jalan-jalan.
Melly heran karena tak seperti biasanya mamahnya ada waktu untuknya. Setelah
seharian shopping, mereka kembali ke rumah.
Tak lama kemudian hubungan Melly
dan Doni putus, keduanya sudah sepakat berpisah secara baik-baik. Disuatu
malam, Melly sedang berbaring di kamarnya. Dia melihat bintang jatuh dan
melintasi jendela kamernya. Saat itu juga Melly terkejut dan ia mencoba untuk
meminta permohonan. Keesokan harinya, Melly menceritakan semuanya kepada Citra.
Suatu hari, Melly mengalami mimpi buruk. Mimpi buruk itu menjadi kenyataan
setelah Melly mendapat telepon dari om Ferdy yaitu manajer mamahnya bahwa
mamahnya sedang kritis dirumah sakit. Saat itu juga Melly memberitahu bik Ijah
dan teman-temannya. Sesampainya Melly dirumah sakit, mamahnya sudah meninggal.
Melly sangat sedih dan menangis terus-menerus. Tak lama semenjak kepergian
mamahnya, ada dept colector dateng ke rumahnya dan menagih hutang-hutang
mamahnya selama masih hidup. Saat itu juga Melly tidak punya apa-apa lagi, dia pergi
dari rumah mewahnya karena semua barang-barangnya sudah disita. Teman-teman
Melly pun ikut membenci Melly kare mereka tahu mamah Melly punya banyak hutang.
Akhirnya Melly dipertemukan oleh seseorang
yang menurut om Ferdy adalah papahnya yang bernama om Wira. Ia sekarang
tinggal bersama istri dari om Wira dan kedua anaknya di Surabaya. Keluarga om
Wira sangat peduli pada Melly. Melly bersekolah di sekolah yang sama dengan
anak pertama om Wira yaitu Rio. Rio cuek terhadap Melly. Di sekolah, Melly
bertemu dengan Fiona dan Gigi yang sekarang menjadi temannya. Disekolah Melly
juga ada cowok yang paling populer, dia bernama Josh. Josh adalah bintang
basket yang di gilai banyak cewek. Suatu hari, Josh sedang bermain basket
dilapangan sekolah, saat ingin memasukkan bola ke ring, bola itu meleset
mengenai Melly yang sedang jalan disekitar lapangan, Melly pun pingsan. Josh
langsung membawanya ke UKS. Saat itu juga Josh meminta nomer telepon Melly
dengan alasan sewaktu-waktu ingin tahu keadaan kepalanya. Sepertinya Josh mulai
tertarik kepada Melly. Ketertarikan Josh pada Melly membuat Fiona bahkan
cewek-cewek disekolahnya iri pada Melly yang baru pertama kenal sudah ditaksir
oleh Josh. Rio yang sekarang sudah tidak cuek lagi kepada Melly pun sepertinya
mulai memperhatikan Melly dan sering menasehati Melly jika Josh mengajak Melly
pergi jalan-jalan. Sepertinya Melly mulai teringat lagi akan sosok mamahnya.
Dia bermimpi bertemu lagi dengan mamahnya. Dia juga menjual blackberry yang
selama ini dipakai untuk berkomunikasi dengan mamahnya. Alasanya karena ia
ingin melupakan semua kenangan bersama mamahnya. Rio pun mengantar Melly untuk
menjual blackberry nya.
Ketika sudah berada dirumah,
Melly menemukan album foto dan buku hariannya waktu dulu, saat itu juga dia
kembali teringat mamahnya. Sambil menangis, dia mengingat semua kenangan pada
saat masih bersama mamahnya. Dia juga berpikir kalau dia belum bisa
membahagiakan mamahnya. Dia menyesal karena terlalu percaya pada bintang jatuh,
yang sama sekali tak membuat harapanhya terwujud. Melly juga berpikir, harapan
yang dulu pernah ia minta adalah harapan yang salah diterjemahkan oleh bintang
jatuh. Saat itu juga Rio dateng untuk menghibur Melly. Melly melontarkan
pertanyaan apakah Rio percaya pada bintang jatuh, tapi nyatanya Rio sama sekali
tidak percaya dan menyakini kalau itu Cuma mitos. Om Ferdy menemukan buku
harian milik mamahnya Melly dan langsung memberikannya kepada Melly. Melly
menangis haru saat membacanya. Isi buku harian itu menceritakan kalau mamahnya
Melly merasa bersalah dan kasihan melihat Melly yang dari kecil tidak mempunyai
sosok seorang ayah. Dan mamahnya pun tidak bisa menjelaskan apapun dan bungkam
tentang papahnya. Karena menurutnya dia tidak yakin kalau papahnya akan
mengunjungi Melly dan mamahnya. Kalimat-kalimat itu membuat Melly menangis
keras. Suatu ketika Melly dan Rio pergi bersama, Rio ternyata memiliki perasaan
terhadap Melly. Rio pun mengungkapkan perasaannya itu. Ternyata Melly pun
memiliki perasaan yang sama. Tetapi mereka berdua ingin merahasiakan hubungan
mereka dari om Wira dan Tante Puspa (mamah dari Rio). Melly pun meminta
permohonan lagi yang kedua pada bintang jatuh agar hubungan mereka dapat
dirahasiakan dari om Wira dan Tante Puspa. Mereka ingin menunjukkan bahwa
keseriusan mereka tidak akan membuat keduanya menelantarkan sekolah. Meski
permohonan Melly yang pertama tidak terwujud, Melly berharap bahwa
permohonannya yang kedua itu dapat terwujud.
Penilaian :
Novel ini cukup menarik karena ceritanya tentang kisah anak
remaja SMA dan mungkin juga terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi novel
ini menggunakan bahasa yang masih baku dan banyak terdapat kata-kata seperti
peribahasa yang menurut saya berlebihan. Penggunaan bahasa indonesianya juga
tidak baik. Ceritanya juga sedih,
senang, dan ada perasaan kecewanya. Perasaan sedih ketika Melly ditinggalkan
oleh mamahnya karna mamahnya meninggal, kecewa ketika Doni, pacar Melly
memutuskan hubungannya tanpa alasan yang pasti. Perasaan senang ketika Melly
tau kalo banyak orang disekitarnya yang peduli dan sayang padanya. Pesan yang
disampaikan yaitu kita tidak harus percaya pada mitos. Karena tidak semua mitos
itu benar. Kita boleh memohon sesuatu, tapi jangan terlalu mengharapkan bahwa
permohonan kita itu akan terkabul, apalagi gara-gara bintang jatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar